Penyakit yang ditularkan nyamuk memengaruhi jutaan orang setiap tahun, menyebabkan ribuan kematian akibat malaria, dan ratusan ribu rawat inap akibat demam berdarah dan belasan penyakit lainnya, termasuk virus Zika, dan virus EEE (Eastern Equine Encephalitis). Ini adalah masalah kesehatan yang serius dan mendesak di seluruh dunia.

Sekelompok mahasiswa pascasarjana, yang berpartisipasi dalam Tantangan Biomimikri 2018, menggunakan pencatat data HOBO untuk membantu menguji perangkat yang mereka kembangkan guna memerangi penyakit yang ditularkan nyamuk. Proyek tim ini terpilih sebagai salah satu dari tujuh finalis dalam tantangan di seluruh dunia ini, yang memperebutkan hadiah sebesar $100.000.

“Biomimikri (juga disebut biomimetika) adalah peniruan model, sistem, dan elemen alam untuk tujuan memecahkan masalah manusia yang kompleks.”

Terima kasih Wikipedia!

Tim tersebut mengamati alam untuk melihat bagaimana mereka dapat membantu melindungi populasi yang rentan dari penyakit yang ditularkan nyamuk, dan mengelola populasi nyamuk secara efektif dengan cara yang berkelanjutan.

Bagaimana alam menangkap larva nyamuk?

Salah satu contoh terbaik adalah tanaman bladderwort yang diberi nama unik. Bladderwort adalah spesies tanaman akuatik karnivora yang umum ditemukan di kolam dangkal.

“Kantung” pada setiap tanaman dilengkapi dengan rambut pemicu yang memberi tanda pada pintu perangkap agar terbuka saat terganggu. Kantung tersebut menyedot air dan larva serangga ke dalam dirinya sendiri. Mangsa dicerna oleh tanaman untuk mendapatkan nutrisi.

Perangkap tersebut kemudian diatur ulang dengan memompa air keluar melalui dinding kantung.

Terinspirasi oleh tanaman bladderwort, tim mengembangkan UPOD:

UPOD adalah perangkat bertenaga surya yang merespons lingkungan dinamis tempat berkembang biak, dan membunuh nyamuk pada tahap larva tanpa menggunakan bahan kimia.

Tim UPOD menggunakan dua perekam data HOBO untuk memantau kondisi selama pengujian dengan larva nyamuk.

Mereka memantau suhu air di tangki dengan larva (MX2303), dan suhu udara serta kelembapan relatif (MX2301a).

Tim menguji prototipe UPOD mereka pada tahap yang sama dalam perkembangan larva, dan dengan hasil dari perekam data HOBO, mereka dapat memperoleh catatan yang andal tentang kondisi lingkungan selama pengujian.

Perekam data HOBO digunakan untuk memverifikasi bahwa nyamuk telah dipelihara di lingkungan yang tepat, sehingga pembunuhan larva nyamuk jelas berasal dari UPOD, bukan lingkungan.

Meskipun UPOD tidak memenangkan tantangan Biomimikri, hal itu menyoroti pentingnya mengembangkan pengelolaan populasi nyamuk yang berkelanjutan.

Pelajari lebih lanjut tentang Institut Biomimikri.

Apakah Anda menggunakan perekam data HOBO dalam aplikasi yang unik? Kami ingin mendengarnya!

Hubungi kami di social@onsetcomp.com dan ceritakan tentang aplikasi Anda. Anda dapat ditampilkan dalam posting blog mendatang.

Contact Us:
– Telp & Whatsapp 0812-1248-2471
– Email alfin@testindo.com 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *